Siapapunyang mendapatkan lailatul qadar sungguh dia mendapat kemuliaan terhebat dalam kehidupan. Ternate Jazirah Al-Mulk, kerajaan Islam berabad-abad dengan peradaban Islam yang terkenal menempatkan ramadhan sebagai saat teristimewa dalam kehidupan rakyat umum, maupun dalam lingkup kesultanan. Selain itu, di malam tersebut Sultan Ternate
Sementaraitu pada malam harinya, hujan ringan berpotensi terjadi di Denpasar, Bengkulu, Semarang, Banjarmasin, Kota Jayapura, Mamuju, Padang serta Medan. Kemudian hujan lebat disertai kilat dan petir pada malam harinya diperkirakan terjadi di Tarakan dan Ternate. BMKG menyebutkan bahwa suhu di kota-kota besar itu berkisar antara 20 hingga 33
PersonelDenpom XVI/1 Ternate dipimpin oleh Dandenpom XVI/1 Ternate Letkol Cpm Agustinus.K Lerebulan,S.H.,M.H melaksanakan Kegiatan Donor Darah dalam Rangka menyambut HUT Ke-76 Corps Polisi Militer TNI Angkatan Darat tahun 2022 yang dilaksanakan di Gedung Islami Center Kota Ternate yang di ikuti oleh personel Denpom XVI/1 Ternate dan dari
WARGABINAAN LAPAS PEREMPUAN TERNATE KEMENKUMHAM MALUT SHOLAT TARAWIH BERJAMAAH MALAM PERTAMA Cetak E-mail Ternate, Secara mufakat melalui sidang Isbat penetapan Bulan suci Ramadhan 1443 Hijriah jatuh pada Ahad, 3 April 2022 di sambut gembira oleh seluruh umat muslim di seluruh dunia tak terkecuali di Lembaga
Sekadardiketahui, F (22), salah satu mahasiswi dari Kota Ternate yang saat ini menjalani Kubermas di salah satu desa di Kecamatan Jailolo, Halmahera Barat, dia diduga diperkosa seorang pria yang mengaku sebagai tukang ojek. Peristiwa nahas ini terjadi di salah satu perkebunan cengkih di Kecamatan Jailolo pada Sabtu (30/7/2022) sekira pukul 23.00 WIT. Peristiwa itu bermula saat korban yang berniat ke ATM untuk mengambil uang sekira pukul 22.00 WIT.
QumPfeE. ο»ΏSemua hal yang dapat dilakukanBar & KlubBar KaraokeCocok untuk PasanganTerjangkauCocok untuk Anak-AnakCocok untuk Kelompok BesarLokasi bulan maduCocok untuk Penggemar Aktivitas EkstremTempat yang Belum DikenalMasuk GratisBerjiwa petualangBagus Saat Hujan
Kejayaan Ternate sebagai salah satu bandar niaga terkemuka di wilayah Timur Nusantara telah membawa perubahan besar bagi sebagian rakyatnya. Di bawah pimpinan Sida Arif Malamo 1322-1331, Ternate menjadi pintu masuk utama perniagaan Maluku, mengungguli saudaranya, Tidore. Para pedagang dari Cina, Arab, dan Gujarat pun berlomba menarik hati rakyat di daerah penghasil cengkih raja cengkih kualitas terbaik itu untuk menjalin hubungan dagang dengan negeri mereka. Di tengah aktivitas niaga tersebut, ajaran agama Islam yang dibawa pedagang Arab mulai dikenal rakyat Ternate. Keinginan untuk memperdalamnya pun mulai dirasakan sebagian dari mereka, terutama yang sering bersinggungan dengan orang-orang Arab itu. Namun hingga pertengahan abad ke-15, proses Islamisasi di sana belum sepenuhnya dapat diterima rakyat Ternate. Tidak adanya dukungan dari para penguasa membuat Islam sulit berkembang kala itu. Barulah pada masa pemerintahan Marhum 1431-1486, di akhir kekuasaannya, ajaran Islam mulai mendapat tempat dan diterima banyak penguasa Ternate. Perkembangannya saat itu cukup intens. Bahkan, menurut M. Adnan Amal dalam Kepulauan Rempah-rempah Perjalanan Sejarah Maluku Utara 1250-1950, Marhum membawa Islam ke lingkungan terdalam istana. βPutra Marhum, Zainal Abidin, memperoleh didikan Islam sejak kanak-kanak hingga dewasa di bawah bimbingan juru dakwah terkenal, Datu Maulana Husein, yang dapat dianggap sebagai pembawa Islam ke Maluku, khususnya ke Ternate,β ungkap Adnan. Juru Dakwah dari Gresik Menurut Mundzirin Yusuf dalam Sejarah Peradaban Islam di Indonesia, Datu Maulana Husein berasal dari Minangkabau. Dia datang ke Ternate pada 1465 sebagai pedagang dan juru dakwah dari Gresik. Datu Maulana Husein berhasil menjalin hubungan persahabatan dengan Marhum. Berkat itu, dia mampu menyebarkan ajaran Islam di lingkungan istana Ternate. βDia pandai membaca Al-Qurβan dan suaranya amat merdu. Hampir setiap malam dia membaca kitab suci itu dengan tilawah yang baik dan menarik pribumi Ternate. Akibatnya, banyak pribumi Ternate datang ke rumahnya sekedar mendengar tilawah Al-Qurβan, dan jumlahnya semakin membengkak dari hari ke hari,β kata Adnan. Dengan cara tersebut Maulana Husein mampu menarik minat rakyat Ternate untuk mengenal Islam. Di antara mereka juga banyak yang meminta diajarkan cara membaca Al-Qurβan. Di kediamannya, Maulana Husein lalu membuka pengajian dan sekolah untuk mengajarkan ajaran Islam secara lebih dalam kepada siapapun yang ingin mempelajarinya. Masyarakat pun berbondong-bondong mendatangi Maulana Husein untuk menjadi seorang muslim. Di lingkungan istana, setelah berhasil mengislamkan Marhum, Maulana Husein memberikan pengajaran Islam kepada seluruh keluarga istana dan pejabat istana. Dia mengajarkan tata cara shalat, membaca Al-Qurβan, dan ajaran Islam lainnya. Raja juga memerintahkan semua orang untuk memeluk Islam. Menurut Adnan, Marhum menjadi raja pertama Ternate yang dimakamkan secara Islam. Murid Sunan Giri Zainal Abidin meneruskan takhta Ternate setelah ayahnya, Marhum, wafat pada 1486. Dia ditetapkan sebagai sultan pertama negeri tersebut. Di bawah pemerintahannya, Islam menjadi agama resmi kerajaan Ternate. Zainal Abidin melakukan perubahan-perubahan besar di Ternate, di antaranya gelar Kolano yang digunakan raja berubah menjadi Sultan; Ternate secara resmi menjadi kesultanan; mempertegas kedudukan agama Islam di pemerintahan; dan membentuk Lembaga Jolebe yang bertugas membantu tugas harian Sultan di bidang agama jolebe berjubah putih dan pemerintahan jolebe berjubah hitam. βPerubahan struktur dan kelembagaan Kesultanan Ternate telah membawa pengaruh besar terhadap kerajaan-kerajaan lainnya di Maluku. Kerajaan-kerajaan seperti Tidore dan Bacan, akhirnya juga terpengaruh dan menerapkan struktur dan kelembagaan kerajaannya mengikuti struktur dan kelembagaan baru yang diintroduksi Ternate,β tulis Adnan. Baca juga Akhir Tragis Sultan Ternate di Tangan Portugis Dasar pendidikan agama yang diperoleh Zainal Abidin selain berasal dari gurunya, Datu Maulana Husein, juga berasal dari salah seorang Wali Songo, yakni Sunan Giri. Pada 1495, dengan didampingi Maulana Husein, Zainal pergi ke Gresik untuk memperdalam Islam di madrasah milik Sunan Giri. Menjadi murid seorang Wali Songo memang menjadi cita-cita Zainal Abidin sejak remaja. Berkat cerita yang selalu disampaikan gurunya, dia selalu membayangkan sosok para penyebar ajaran Islam di tanah Jawa tersebut. Zanal Abidin menjadi satu-satunya sultan asal Maluku yang menimba ilmu dari seorang Wali Songo. Di sekolah teman-temannya memberi nama kecil untuk Zainal Abidin, yakni Sultan Bualawa Sultan Cengkih. Dikisahkan De Graaf dan TH. Pigeaud dalam Kerajaan-Kerajaan Islam di Jawa, Zainal Abidin dikenal handal dalam berpedang. Pernah suatu hari, dia bertemu seorang pemuda yang mengamuk dan hendak menyerang Sunan Giri. Dengan sigap, Zainal Abidin mencabut pedangnya dan dengan satu tebasan membelah kepala orang tersebut. De Graaf juga menyebut ada kisah yang menyebut keahilan berpedangnya dapat membelah sebuah batu karang. Selama di Giri, Zainal Abidin menjalin hubungan baik dengan penguasa dan orang-orang berpengaruh lainnya. Ketika hendak pulang ke tanah airnya, dia mengajak sejumlah ahli agama ke Ternate untuk mengajarkan agama dan budaya Islam. Satu yang cukup terkenal di antara mereka adalah Tuhubahahul. Para ulama tersebut diberi tugas sebagai guru agama, mubaligh, dan imam di Kesultanan Ternate. Pada 1500, Zainal Abidin wafat. Dia digantikan oleh Bayanullah, yang di kalangan orang Barat dikenal dengan nama Sultan Boleif atau Abu Lais. Pada masa pemerintahannya, aturan-aturan yang bertujuan memantapkan syairat Islam di segala segi kehidupan masyarakat Ternate dibuat. Dan para pelanggar aturan tersebut akan diganjar hukum berat. Baca juga Islamisasi Minangkabau Beberapa peraturan yang dibuat Bayanullah, di antaranya pembatasan poligami, larangan pergundikan, pemangkasan biaya pernikahan yang berlebihan, dan peraturan berpakaian bagi perempuan. Peraturan lain yang dikeluarkan untuk mempertegas kedudukan Islam adalah kewajiban memeluk agama Islam bagi semua rakyat Ternate. βSetelah Zainal Abidin, Bayanullah dapat dipandang sebagai tokoh paling berjasa dalam penyebaran agama Islam, khususnya di wilayah Kesultanan Ternate. Di samping itu, Bayanullah merupakan sultan yang paling signifikan jasanya dalam implementasi prinsip-prinsip Islam ke dalam struktur dan lembaga-lembaga Kesultanan Ternate. Dia juga sukses mengeluarkan rakyatnya dari politeisme ke moniteisme Islam,β ungkap Adnan.
Ilustrasi transaksi prostitusi. Foto ShutterstockMenjelang sahur, di salah satu lorong di Bastiong Talangame, Ternate, Maluku Utara, tampak dua perempuan duduk disinari lampu jalan seadanya, menunggu sambil menawarkan jasa mereka."Di sini Rp 150 ribu. Short time. Itu sekaligus dengan biaya kamar," tutur Bella bukan nama sebenarnya, salah satu perempuan, sembari menunjuk salah satu kamar di lantai dua kos-kosan, yang tak jauh dari lokasinya 12/5 cermat mencoba menelusuri cerita mereka dengan hadir di tengah dua wanita itu. Bella mulai mengajak. βKemampuan duit berapa?β tanya Bella."Saya kasih Rp 120 ribu sudah. Itu so sudah murah itu. Dari pada ngana kamu dapat yang harga Rp200 ribu-Rp300 ribu," tutur Bella merinci, tarif kamar untuk sekali short time Rp 25 ribu. Sedangkan sisanya masuk ke kantongnya. Di lokasi ini, tidak ada muncikari atau germo. Harga yang dipatok bervariasi. "Paling mahal itu Rp 300 ribu," berujar agar berhati-hati dalam memilih pasangan kencan. Sebab, sudah ada beberapa yang diduga terjangkit penyakit menular seperti HIV-AIDS. Bella mengaku, akan menyiapkan alat kontrasepsi berupa kondom, jika pelanggan membutuhkan. "Jadi santai saja nyong panggilan untuk pria remaja di Ternate," ucap lalu, Pemerintah Kota Ternate telah mengeluarkan imbauan terkait aktivitas selama Ramadan. Selain menutup aktivitas pengelolaan rumah makan pada siang hari, juga menutup tempat hiburan malam selama dugaan praktik prostitusi masih bebas. Salah seorang warga setempat berinisial SF, kepada cermat, mengatakan praktik prostitusi di tempat tersebut tidak ada perantara. Segala bentuk tawar-menawar hingga berujung sepakat berlangsung di tempat. Termasuk kata dia, para PSK di sini nekat beroperasi di siang hari. Namun, jejak mereka sulit terlihat. Selain dilakukan secara sembunyi-sembunyi, penginapan atau kos-kosan tempat mereka 'melampiaskan hasrat' berdempetan dengan rumah warga. Dari amatan, nyaris sulit dipetakan, mana wisma, penginapan, kos-kosan, dan rumah warga. Saat malam hari, kehadiran para pekerja seks baru nampak sekitar pukul WIT. "Dorang/mereka PSK baru pulang menjelang salat subuh," ujar PSK Foto Helmi Afandi/kumparanTerjepit Kebutuhan EkonomiMalam itu, sekitar 6 perempuan duduk berjejer di pojok kiri emperan rumah tokoh, yang tak jauh dari lokasi salah satu Bank Unit Bastiong, Ternate Selatan. Beberapa di antaranya mondar-mandir menyapa pengendara roda dua yang melintas. Cermat mengajak salah satunya bukan nama sebenarnya terlebih dahulu membuka harga. "Sekali shot time Rp 250 ribu. Itu sekaligus dengan biaya kamar, tarifnya Rp 25 ribu," tutur perempuan yang mengaku tinggal di Kelurahan Toboko, Ternate Selatan yang dipatok Moni sedikit lebih mahal dibanding yang lain. Menyentil perbedaan harga itu, Moni bilang, ini soal usia. "Yang so sudah tua-tua itu memang Rp 100ribu," tutur perempuan yang mengaku baru berusia 25 tahun bilang, dalam beraktivitas, pemilik penginapan bekerjasama dengan mereka. Rata-rata pemilik penginapan berasal dari luar Maluku Utara. "Kamar memang disiapkan untuk torang kami begitu berhubungan," tutur berbincang, jemari kanan dari janda anak dua ini, tak berhenti mengapit rokok. Ia mengaku canggung kalau bercerita tanpa mengisap rokoknya."Saya begini jadi PSK karena saat suami saya kerja di Sanana, ternyata nikah di sana. Torang dua kami berdua sudah berpisah sejak 1 tahun lalu. Jadi saya stres," tutur Moni, mengaku terbebani dengan kebutuhan ekonomi serta dua anaknya yang masih kecil. "Anak-anak juga pe punya kemauan banyak sekali. Jadi terpaksa saya kerja begini," terjun di dunia hitam, tak membuat Moni merasa risih. Semua ia sembunyikan dari anak dan keluarganya. Terutama kedua orang tua."Ada yang kenal biasa tegur, 'ngana kamu bikin apa di sini', saya cuma bilang tunggu teman. Makanya saya agak lat larut malam baru keluar," di Bulan Ramadan tak membuat dirinya khawatir. Sebab tidak ada larangan dari siapapun. "Pernah sih dilarang sama pak RT, tapi setelah itu dibiarkan," ungkapnya.βSudah, itu ngoni kalian punya rejeki. Mencari sudah, tapi jangan buat keributan," tuturnya, menirukan pak prostitusi. Foto Basith Subastian/kumparanMoni bilang, di penginapan tidak hanya rekan-rekannya, tetapi ada juga perempuan dari luar. Bahkan kedok mereka disiasati dengan mengenakan hijab. "Dorang mereka pake jilbab. Cadar. Tutup muka wajah. Datang sendiri naik motor. Masuk di dalam kamar, so ada laki-laki di dalam. Saya tahu semua itu," tengah perbincangan, Moni tiba-tiba melompat dari bangku, lalu membungkuk dan mengambil secarik kertas warna hijau. Dikiranya duit pecahan Rp 20 ribu. "Ternyata karcis pas masuk pelabuhan, hehe," Moni 2 jam menunggu, Moni mengaku belum ada satu pun pria yang datang menyapa. Moni bilang, di setiap Ramadan, jumlah pelanggan berkurang. Berbeda dengan hari biasa. "Kalau hari biasa satu malam bisa dapat Rp 500 ribu, dipotong biaya kamar. Tapi kalau pelanggan minta kurang, paling ya Rp 225 ribu. Jadi Rp 200 ribu saya punya, Rp 25 ribu untuk kamar," bilang, di lokasi ini tidak ada muncikari, germo, atau oknum-oknum tertentu yang bertugas membekingi aktivitas mereka. "Semua inisiatif dari torang kami sendiri," tak dapat memastikan berapa angka pasti jumlah PSK yang beroperasi di wilayah terpadat ini, namun ia memperkirakan di atas belasan orang. "Rata-rata dari Bitung, Manado, Jawa, dan Ternate sini sudah. Tapi itu campuran juga," Olis Editor Faris Bobero
33 tempat yang diurut berdasarkan favorit Tolire Gamalama12Pegunungan β’ Gunung Dodola11Terumbu Karang β’ Angus Tolukko45Tempat Bersejarah β’ Reruntuhan Raya Al Munawwaroh Ternate24Tempat Sultan Ternate14Tempat Maitara9Pulau β’ Kalamata52Tempat Kesultanan Ternate25Museum Benda Oranye51Tempat Harbour10Pelabuhan & Jalan Balubang Gurabala1Formasi Pandang Makam Batulayar1Tempat Menarik & Cengkeh Vizta Family KTV1Bar TernatePusat Permainan & Raha Lounge & BarBar & Dive Center13Scuba & Wei Massage SpaSpaSekarang buka2Menampilkan 1-30 dari 33 hasilTanya Jawab tentang TernateObjek wisata terpopuler untuk dikunjungi di Ternate adalah Pantai Sulamadaha Pantai Jikomalamo Batu Angus Ternate Danau Ngade Danau Tolire Besar Lihat semua objek wisata di Ternate di TripadvisorAktivitas luar ruangan terbaik di Ternate menurut wisatawan Tripadvisor adalah Pantai Sulamadaha Danau Tolire Besar Batu Angus Ternate Danau Ngade Gunung Gamalama Lihat semua aktivitas luar ruangan di Ternate di TripadvisorHal terpopuler yang dapat dilakukan di Ternate bersama anak menurut wisatawan Tripadvisor adalah Pantai Sulamadaha Batu Angus Ternate Benteng Tolukko Pulau Dodola Benteng Oranye Lihat semua hal yang sesuai untuk dilakukan bersama anak di Ternate di Tripadvisor
Kerajaan Ternate β Kesultanan Ternate berdiri sejak abad ke-13 Masehi, Di mana letak Kerajaan ternate? kerajaan terletak di Maluku Utara. Kesultanan Ternate merupakan kerajaan Islam tertua yang ada di Maluku. Pada tahun 1257 tepatnya pada saat didirikan oleh Momole Ciko yang memiliki gelar Bahan Mashur Malamo kesultanan bukan kerajaan uang bercorak Islam. Tetapi pada abad ke-15 Masehi agama Islam masuk ke Maluku dan Raja Ternate pertama yang memeluk agama Islam ialah Kolano Marhum 1466-1468. Lalu bagaimana cerita sejarah dari masa kejayaan, masa runtuhnya kerajaan sampai dengan peninggalan kerajaan? Simak penjelasan berikut ini! Sejarah Kerajaan Ternate Kerajaan Gapi atau yang lebih dikenal dengan Kesultanan Ternate berdiri pada tahun 1257 oleh Baab Mashur Malamo. Kesultanan Ternate merupakan salah satu kerajaan Islam tertua yang ada di Nusantara. Kesultanan Ternate terdiri dari wilayah Maluku, Sulawesi Utara, timur, dan tengah. Kemudian bagian selatan kepulauan Filipina hingga Kepulauan Marshall di Pasifik. Masuknya agama Islam dibantu dengan kegiatan yakni perdagangan. Sejarah Kerajaan Islam mulai menyebar dari wilayah Malaka dan juga Jawa pada abad ke-15. Sehingga di wilayah Maluku disebut dengan Kue Raha Maluku Empat Raja nama tersebut dikarenakan di Maluku sendiri terdapat 4 kerajaan Islam. Kerajaan tersebut meliputi Kesultanan Ternate dibawah kepemimpinan Sultan Zainal Abidin 1480-1500, Kesultanan Tidore di bawah kepemimpinan Sultan Mansur, Kesultanan Jailolo dibawah kepemimpinan Sultan Sarajati dan yang terakhir yakni Kesultanan Bacan dibawah kepemimpinan Sultan Kaicil Buko. Kedua kerajaan Ternate dan Tidore yang terletak di sebelah Pulau Halmahera Maluku Utara dulunya adalah kerajaan yang bekerjasama untuk menghadapi kekuatan-kekuatan asing yang ingin mencoba untuk menguasai Maluku. Tetapi perkembangan yang selanjutnya, kedua kerajaan tersebut bersaing untuk merebutkan Hegemoni Politik yang ada di kawasan Maluku. Kedua kerajaan tersebut juga penghasil rempah-rempah yakni pala dan cengkeh. Sehingga dikenal menjadi pusat perdagangan rempah-rempah. Kesultanan Ternate menguasai wilayah sebagian besar yakni Maluku, Gorontalo, dan Banggai yang ada di Sulawesi bahkan sampai Flores dan Mindanao. Sedangkan Kesultanan Tidore berkuasa di wilayah Maluku yang berada di bagian Timur dan juga pantai-pantai Irian Papua. Masa Kejayaan Kerajaan Ternate Masa Kejayaan Kerajaan Ternate mencapai puncak kejayaannya pada masa kepemimpinan Sultan Baabullah. Pada saat itu Sultan Baabullah berhasil menyingkirkan kekuasaan dari orang Portugis dan juga Maluku Utara. Keberhasilan lainnya yang dilakukan oleh Sultan Baabullah adalah berhasil meluaskan wilayah kekuasaannya hingga ke wilayah Mindanao yakni yang berada di sebelah Utara dan disebelah selatan Hitu Ambon. Ternate memiliki kekuasaan sebanyak 72 pulau besar dan juga kecil. Kesultanan Ternate juga mencapai kejayaan dan bidang perdagangan rempah-rempah dan juga kekuatan militernya pada abad ke-13 hingga abad ke-19 Masa Runtuhnya Kerajaan Ternate Masa Runtuhnya Runtuhnya Kerajaan Ternate disebabkan adanya adu domba yang dilakukan oleh bangsa asing, yakni Portugis dan Spanyol. Bangsa asing tersebut berusaha untuk memonopoli daerah yang merupakan penghasil rempah-rempah. Hal tersebut diketahui oleh Sultan Ternate dan juga Sultan Tidore sehingga mereka bersatu untuk mengusir Portugis dan juga Spanyol. Hal tersebut berhasil dilakukan, sehingga Portugis dan Spanyol meninggalkan Kepulauan Maluku. Tidak lama dari kejadian tersebut, Belanda membentuk VOC dengan tujuan untuk menguasai perdagangan rempah-rempah yang ada di Maluku. Belanda menyusun strategi dan cara kerja yang rapi cara kerja yang rapi dan terkontrol, sehingga mereka berhasil menaklukan Kesultanan Ternate. Kehidupan Kerajaan Ternate Kehidupan yang ada pada masyarakat Kesultanan Ternate dibagi menjadi 3 aspek yakni, Aspek Politik, Aspek Ekonomi dan Aspek Sosial dan Budaya. Berikut ini merupakan penjelasan dari masing-masing aspek yang ada! Kehidupan Politik Kerajaan Ternate Kehidupan Politik Kerajaan Ternate merupakan pemimpin Uli Lima. Uli Lima adalah persekutuan lima bersaudara. Sedangkan Uli Siwa mempunyai arti persekutuan sembilan bersaudara. Pada saat itu Portugis lebih memihak dan juga membantu Ternate, karena mereka beranggapan bahwa Ternate jauh lebih kuat. Sedangkan Spanyol lebih memilih kerajaan Tidore. Hal tersebut mengakibatkan peperangan antara 2 bangsa kulit, peperangan tersebut menyebabkan Paus turun tangan dan membuat perjanjian Saragosa. Perjanjian tersebut berisi bahwa bangsa Spanyol harus bersedia meninggalkan Maluku yang kemudian pindah ke Filipina. Sedangkan untuk Portugis sendiri tetap berada di Maluku. Pada saat itu Portugis mendirikan benteng yang diberi nama Benteng Santo Paulo. Tetapi tindakan tersebut mendapat kebencian dari rakyat dan juga pejabat dari kerajaan Ternate sendiri. Sehingga pada saat itu Sultan Hairun secara langsung menentang politik monopoli yang dilakukan oleh bangsa portugis. Sedangkan pada masa Sultan Baabullah yang merupakan putra dari Sultan Hairun memilih untuk bangkit dan menengang Portugis. Sehingga Portugis berhasil dikalahkan dan meninggalkan benteng pada tahun 1575 Masehi. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Ternate Kehidupan Ekonomi Pertanian dan perdagangan merupakan mata pencaharian utama dari Masyarakat Maluku. Hal ini didukung oleh tanah yang ada di Maluku subur dan dipenuhi dengan hutan rimbah, sehingga cengkih dan pala banyak di wilayah tersebut. Rempah-rempah yang paling sangat di perlukan untuk obat-obatan adalah cengkih dan juga Pala. Sehingga rempah-rempah menjadi bahan yang harus tersedia terutama di daerah dingin seperti Eropa. Hasil tersebutlah yang membuat rakyat Maluku maju secara pesat. Karena perkembangan perdagangan secara pesat, hal ini mengakibatkan terbentuknya suatu persekutuan. Tetapi tidak hanya pertanian dan perdagangan, tetapi mata pencaharian juga mendukung meningkatnya perekonomian dari Masyarakat. Kehidupan Sosial dan Budaya Kerajaan Ternate Kehidupan Sosial dan Budaya Portugis datang ke wilayah Ternate dengan tujuan untuk menjalin perdagangan dan juga mendapatkan rempah rempah, bukan hanya itu Portugis juga berniat untuk mengembangkan agama Katolik. Sehingga pada tahun 1534 agama Katolik berhasil menguasai Halmahera, Ternate, dan juga Ambon. Portugis berhasil memancing pertikaian dari para pemeluk agama. Hal ini dikarenakan sebagian dari penduduk Ternate merupakan pemeluk agama Islam. Hal ini mengakibatkan Portugis seolah-olah menguasai bidang pemerintahan yang ada. Hal tersebut tidak berhenti, pada saat Belanda masuk ke wilayah Maluku. Pemeluk agama Katolik harus pindah menjadi agama Protestan. Hal tersebut menimbulkan masalah sosial yang sangat besar dan masyarakat menjadi semakin tertekan. Di bawah kepemimpinan Sultan Ternate, masyarakat mengibarkan perang umum. Tetapi hal tersebut dapat diatasi oleh kompeni Belanda. Sehingga masyarakat tidak bisa menentang dan hidup dengan memprihatinkan pada zaman Kompeni Belanda. Untuk kehidupan Budaya sendiri. Rakyat Maluku didominasi oleh aktivitasnya perekonomian. Tidak begitu banyak budaya yang dihasilkan oleh Masyarakat Maluku. Raja Kerajaan Ternate Siapa raja kerajaan ternate? Kerajaan Ternate juga dipimpin oleh beberapa raja, baik itu disaat sebelum memeluk agama Islam atau sesudah memeluk agama Islam. Daftar Raja Masa Pra-Islam 1257 β 1277 Ciko atau Baab Mashur Malamo 1277 β 1284 Poit atau Kaicil Yamin 1284 β 1298 Siale atau Kaicil Kamalu 1298 β 1304 Kalabatta atau Kaicil Bakuku 1304 β 1317 Komala atau Ngara Malamo 1317 β 1322 Patsyaranga Malamo 1322 β 1331 Sida Arif Malamo 1331 β 1332 Paji Malamo 1332 β 1343 Shah Alam 1343 β 1347 Tuhu Malamo 1347 β 1350 Boheyat atau Kaicil Kie Mabiji 1357 β 1357 Ngolo Mahacaya 1357 β 1359 Momole 1359 β 1372 Gapi Malamo 1372 β 1377 Gapi Baguna I 1377 β 1432 Kumala Putu 1432 β 1405 Gapi Baguna II Daftar Raja Masa Islam 1466 β 1468 Kolano Marhum 1486 β 1500 Sultan Zainal Abidin 1500 β 1522 Sultan Bayan Sirullah 1522 β 1529 Sultan Deyalo 1529 β 1532 Sultan Boheyat 1532 β 1535 Sultan Tabariji 1535 β 1570 Sultan Khairun Jamil 1570 β 1583 Sultan Babullah 1583 β 1606 Sultan Saidi Saifuddin 1606 β 1610 Sultan Hidayat 1610 β 1627 Sultan Mudaffar 1627 β 1648 Sultan Hamzah 1648 β 1672 Sultan Mandar Syah 1672 β 1690 Sultan Sibori 1690 β 1692 Kekuasaan Ternate dijalankan para Bobato 1692 β 1714 Kaicil Toloko 1714 β 1751 Kaicil Raja Laut 1751 β 1754 Oud Hoorn 1754 β 1777 Sahmardan 1777 β 1796 Arunsah 1796 β 1801 Sarka atau Sarkan 1801 β 1807 Muhammad Yasin 1807 β 1823 Sarmole van der Parra 1823 β 1861 Muhammad Zain 1861 β 1876 Muhammad Arsyad 1876 β 1900 Ayanhar II 1900 β 1902 Haji Muhammad Ilham 1902 β 1914 Haji Muhammad Usman 1914 β 1927 Kekuasaan Kesultanan Ternate lowong 1929 β 1975 Iskandar Muhammad Jabir Syah 1975 β 2015 Haji Mudaffar Syah Mudaffar Syah II Peninggalan Kerajaan Ternate Kesultanan Ternate juga meninggalkan beberapa bukti peninggalan-peninggalan yang ada. Peninggalan-peninggalan Istana Sultan Ternate Benteng Kerajaan Ternate Masjid yang berada di Ternate Penutup Demikian penjelasan tentang Kesultanan Ternate, pembahasan yang dimulai dari sejarah, masa kejayaan dan masa runtuhnya kerajaan, cerita tentang kehidupan masyarakat yang ada pada saat itu, silsilah raja dan juga peninggalan dari kerajaan Ternate. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan bisa menambahkan wawasan buat kalian semua terutama pada bidang sejarah, karena sejarah bukan untuk dilupakan, tapi sejarah untuk dijaga dan dirawat! Kerajaan TernateSumber Referensi
kehidupan malam di ternate